Jumat, 07 Januari 2022

Kembali Memulai

 

“Memulai” kata yang mudah diucap, tapi kadang kala rumit dalam laku. Kadang kala pula “memulai” mudah dalam laku, tapi sulit dalam gerak yang tetap.

Kini awal tahun yang sebagian orang membuat banyak kata “memulai”. Begitu pula dengan blog ini. Setelah berhasil kembali dibuka, maka kata “memulai” kembali, disematkan.

Scribo ergo sum memiliki arti ‘saya menulis maka saya ada’. Entah, dari mana berawal kalimat itu digunakan untuk blog ini. Meski tak lagi ingat dari mana kalimat itu berawal, jiwa dari kalimat itu masih ada sampai sekarang. Menulis adalah jejak penanda keberadaan. Jejak dapat ditemukan meski pemilik jejak tak lagi terlihat.

Jejak tak selalu bernilai baik, pun tak selalu bernilai buruk. Pemilik jejaklah yang menentukan nilai suatu jejak. Penentuan itu, tentu beriringan dengan tanggung jawab. Bukan hanya di dunia, melainkan juga di akhirat.

Ada jejak yang tidak banyak ditapakkan pemilik jejak, tetapi jejak itu kuat menghunjam. Tak hilang digerus zaman. Tak habis direguk pendatang. Ada pula jejak yang begitu banyak dijejakkan, tapi mudah tersapu hembusan zaman.

Genap 10 tahun lalu, blog ini dimulai, 3 tahun berjalan dan 7 tahun terabai. Secuil jejak ditapakkan dan pasti belum menghunjam. Angin lembut datang, jejak sudah menghilang. Niat dan ilmu pemilik jejak, belum mempuni untuk banyak menapak apalagi menghunjam. Akan tetapi, itu bukan alasan untuk terus berhenti dan tak memulai kembali.

Mulailah dari akhir. Saat semua ditanya untuk apa umur digunakan? Saat amal baik semasa hidup tak akan cukup untuk mendapatkan kebahagiaan. Saat itulah, perlu amal-amal yang terus mengalir meski raga tak lagi ada, dengan doa semoga diridhoi oleh-Nya.

“Scribo ergo sum” kembali memulai. Bukan untuk menghunjam jejak, tapi untuk melatih jejak itu nampak. Tipis dan hancur ditempa gerimis pun tak apa, dengan berusaha terus ada. Sampai jari ini lentur dan akal dapat mengukur bahwa sekelumit ilmu dapat dijejakkan sedikit menghunjam.

Menulis hanya satu dari banyak cara menjadikan hidup lebih produktif untuk menggapai Ridho-Nya. Produktif dengan kemampuan yang Allah Swt berikan merupakan salah satu bentuk syukur. Mari memulai atau dan melanjutkan produktivitas kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar