Namanya Walter Black, tokoh utama dalam film Beaver,
berang-berang. Walter menderita depresi hebat, tidak disampaikan dalam film
mengapa dia depresi. Penyebab tokoh utama menjadi depresi menjadi tidak penting
karena yang ditonjolkan dalam film ini adalah pembebasan dari depresi. walter
memiliki dua orang anak laki-laki, Poter dan Henry, dan seorang istri yang
sangat mencintainya. Poter berusaha menghilangkan berbagai kebisaan yang sama
dengan ayahnya. Dia tidak ingin sama dengan ayahnya, dalam hal apa pun. Henry
berbeda dengan Poter, dia mencintai ayahnya dan selalu ingin ayahnya berada
bersamanya.
Cerita di awali dengan
penggambaran keadaan Walter yang begitu kacau sampai dia melakukan percobaan
bunuh diri. Percobaan bunuh diri digagalkan oleh boneka tangan berang-berang
yang ada di tangannya. Boneka tersebut menjelma menjadi Walter yang lain.
Walter hilang berganti dengan Beaver. Beaver mengusai diri Walter. Walter
berjaya kembali dengan perusahaannya, tetapi tidak dengan keluarganya. Di
perusahaan tidak ada yang mempermasalahkan Walter yang berubah menjadi Beaver
selama memberikan keutungan. Akan tetapi, tidak dengan istrinya. istrinya
menginginkan Walter bukan Beaver. Istri Walter berusaha mencoba mengembalikan
Walter dengan mengingatkannya pada masa lalu yang indah bersama keluarga
mereka. Beaver marah akan hal itu, sedangkan Walter menjadi terbangun dari
ketiadaan dirinya.
Beaver tidak ingin Walter kembali
menjadi dirinya. Ketika ditanya tentang mental Walter yang terganggu, Beaver
menjawab “Kita mencapai titik tak tahu harus ke mana. Kita harus menghapus
papan tulis hingga bersih. Kita melihat diri kita seperti kotak dan kita
terjebak di dalamnya.... Satu-satunya cara untuk keluar dari kotak hanya dengan
menyingkirkan semuanya.” Melupakan semuanya, melupakan masa lalu, menghapus
masa lalu sebersih-bersihnya dan menjadi manusia baru. Begitulah, prinsip
Beaver.
Film ini mengangkat hal tak kasat
mata, yang ada dalam diri manusia, tetapi sangat mempengaruhi kehidupan manusia
itu sendiri dan sekelilingnya. Kesibukan mengurus permasalahan dalam diri
hingga lupa bahwa hidup tidak sendiri. Tidak menyadari orang di sekeliling
terluka karena mencintai dan peduli. Akan tetapi, pengabaian yang terjadi.
Keluarga menjadi korban utama karena mereka yang ada di sekeliling. Melupakan
masa lalu dengan membohongi diri seakan menyelesaikan permasalahan. Padahal, tidak
ada kebahagiaan sampai berdamai dengan masa lalu.
Semua manusia tidak dapat memilih
dari rahim siapa dilahirkan, DNA dan darah siapa yang mengalir dalam tubuh,
dengan siapa dibesarkan, dari lingkungan mana berasal. Itulah takdir yang tidak
dapat diubah. Untuk semua itu yang dapat dilakukan adalah bersyukur. Syukur akan
ada setelah berdamai dengan pemberian di luar jangkauan manusia. Berdamai
dengan pemberian membuat manusia dapat melihat kebaikan yang ada dalam diri dan
sekelilingnya. Sebaliknya, pengingkaran hanya menyisakan penderitaan yang
berkepanjangan. Seperti perkataan Norah pada Poter “Lucu, kupikir ini berantakan dan kau
pikir itu luar biasa. Kupikir kau yang menakjubkan dan kau berpikir kau
berantakan.”
Film Beaver diakhiri
dengan kesadaran bahwa masa lalu tidak bisa dihilangkan. Walter memotong
tangan kirinya untuk melepaskan Beaver dari dirinya. Norah, teman Poter,yang
mencoba menghapus masa lalu, dapat menyampaikan pada pidato kelulusan bahwa dia
tidak baik-baik saja. Dia kehilangan sesuatu yang sangat ia cintai, yaitu kakak
laki-lakinya yang tak akan pernah kembali. Akhirnya, menghilangkan masa lalu
berarti menghilangkan masa depan karena keduanya tak dapat dipisahkan.

weheey~ :D like this~
BalasHapus"Akhirnya, menghilangkan masa lalu berarti menghilangkan masa depan karena keduanya tak dapat dipisahkan."