Sabtu, 20 Oktober 2012

Perjalanan KauKita

suara kita menyatu
dalam deburan ombak
menyeruak tanpa
bertanya apa mau kita

kau berteriak apa ini
seakan hidup hanya saat ini

mata kita basah
oleh setumpuk garam laut
terlarut pada ujung mulut

kita tidak tahu setelahnya
kau recap atau tertumpah
dengan serapah

kau dan kita tak akan
selamanya menyelam bersama
maka
jalan ini telah kita periksa
untuk kau lalui
dengan petanda

nyatanya waktu kita tak cukup
sedang jalan
makin bercabang

setelahnya
giliran kau menapak
dibantu penerang
yang telah kita serahkan
tentu tak ada pasti
tak padam


3 komentar: